I. TUJUAN
Dapat
mengetahui proses pembuatan tawas dari limbah alumunium foil atau kaleng
alumunium.
II. DASAR TEORI
Aluminium sulfat padat dengan
nama lain: alum, alum padat, aluminium alum, cake
alum, atau aluminium salt adalah produk buatan berbentuk bubuk, butiran, atau bongkahan, dengan rumus kimia Al2(SO4)3.
xH2O. Kekeruhan dalam air dapat
dihilangkan melalui penambahan sejenis bahan kimia yang disebut koagulan. Pada
umumnya bahan seperti Aluminium sulfat [Al2(SO4)3.18H2O]
atau sering disebut alum atau tawas, fero sulfat, Poly Aluminium Chlorida (PAC)
dan poli elektrolit organik dapat digunakan
sebagai koagulan. Untuk menentukan dosis yang optimal, koagulan yang sesuai dan
pH yang akan digunakan dalam proses penjernihan air, secara sederhana dapat
dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan tes yang sederhana (Alearts
&Santika, 1984).
Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium
(Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat
menurut persamaan reaksi 1)
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O(l) à 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
---------- (1)
Kadang–kadang ditulis dalam bentuk ion sebagai kompleks aluminat yang
persamaan reaksinya 2)
2Al (s) + 2OH– (aq) + 6H2O (l) à 2 Al(OH)4- (g) + 3H2 (g) ----
(2)
Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan
berwarna putih dari aluminium hidroksida [Al(OH)3], yang dengan
penambahan asam sulfat enadapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat
berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+,
dan SO42-, yang jika didiamkan akan terbentuk krital
seperti kaca dari tawas kalium aluminium sulfat atau sering disebut alum.
Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.
2KAlO2(aq) + 2 H2O(l)+ H2SO4(aq)
à K2SO4(aq) + 2Al(OH)3(s)
........... (3)
H2SO4(aq) + K2SO4 (aq) + 2
Al(OH)3 (s) à 2 KAl(SO4)2 (aq) + 6H2O
............(4)
24 H2O (l) + 2 KAl(SO4)2 à 2 KAl(SO4)2.12 H2O
(s) ..................(5)
Reaksi keseluruhan
2Al(s) + 2KOH(aq) + 10H2O(l) + 4H2SO4(aq) à 2KAl(SO4)2.12H2O(s)
+ 3H2(g). ................... (6)
Larutan di persamaan (2) dipanaskan pada suhu 60-800C untuk
menguapkan airnya dan suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 800C
karena tawas akan larut dalam air mendidih. Pada proses penguapan selama 10
menit dan didinginkan akan terbentuk kristal dari KAl(SO4)2.12H2O.
Senyawa aluminium khususnya senyawa sulfat banyak digunakan pada industri
kertas Selain itu, tawas digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air dan
air buangan maupun penyamakan kulit dan bahan pewarna di industri
tekstil. Namun tawas natrium yang kita buat kali ini juga dapat digunakan sebagai
bahan pengembang roti. Selain itu tawas pun dapat digunakan untuk mengentalkan
lateks (getah karet yang cair) sehingga menjadi membeku.
Beberapa contoh tawas, cara membuat dan kegunaannya:
1.
Natrium aluminium sulfat
dodekahidrat (tawas natrium) dengan formula NaAl(SO4)2.12H2O digunakan sebagai serbuk pengembang roti.
2.
Kalium aluminium sulfat
dodekahidrat (tawas kalium) dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam
pemurnian air, pengolahan limbah, dan bahan
pemadam api. Tawas kalium dibuat dari
logam aluminium dankalium hidroksida. Logam aluminium bereaksi secara cepat
dengan KOH panas menghasilkan larutan garam kalium aluminat.
3.
Amonium aluminium
sulfat dodekahidrat (tawas amonium) dengan formula NH4Al(SO4)2.12H2O digunakan sebagai acar ketimun.
4.
Kalium kromium (III) sulfat
dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula KCr(SO4)2.12H2O digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuatkain tahan
api
5.
Amonium besi (III) sulfat
dodekahidrat (tawas besi(II)) dengan formula NH4Fe(SO4)2.12H2O digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini dibuat dengan mengoksidasi ion besi (II)
menjadi ion besi (III) dengan asam nitrat dalam larutan amonium sulfat.
Untuk setiap kali pembuatan
tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan
cara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian
menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan. untuk mendapatkan kristal
yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus dilakukan secara
perlahan.
III. ALAT
DAN BAHAN
a)
Alat
-
Gelas
ukur 1 buah
-
Gelas
beaker 2 buah
-
Tabung
Reaksi
-
Batang
Pengaduk 1 buah
-
Erlenmeyer
2 buah
-
Hot
plate 1 buah
-
Corong
1 buah
-
Kertas
saring 6 buah
b)
Bahan:
-
Limbah
alumunium foil
-
NaOH
20%
-
KOH
20%
-
Aquadest
-
H2SO4
-
Alkohol
IV. PROSEDUR KERJA
1.
Ditimbang 1 gram alumunium foil
2.
Dimasukkan 50 ml NaOH 20% kedalam erlenmeyer dan
dimasukkan juga potongan allumunium foil
3.
Diamati reaksi yang terjadi , lalu erlenmeyer
dipanaskan sampai gelembung hilang
4.
Diamkan atau dinginkan
campuran sekitar 10-15 menit, kemudian disaring menggunakan corong dan kertas saring dan filtratnya ditampung dalam erlenmeyer
5.
setelah
dingin masukan 30 ml larutan H2SO4 6 M
6.
disaring
kembali larutan tersebut dengan kertas saring dan corong yang baru. Kemudian
didinginkan dalam backer glass yang telah berisi es batu
7.
disaring
kembali larutan tersebut dengan kertas saring dan corong yang baru. Kemudian
didinginkan dalam backer glass yang telah berisi es batu
8. diamati apa yang
terjadi , apakah terbentuk kristas atau tidak dalam backer glass
9. ditimbang kertas
saring kosong,
10. Jika terbentuk
Kristal , Saring dengan kertas saring
yang diletakan dalam corong. Lalu kertas saringnya dibilas dengan etanol 70 %
11. Didiamkan selama 1
hari lalu ditimbang berat tawas (Kristal) yang terbentuk
12. Dilakukan lagkah yang
sama tetapi dengan menggunakan KOH sebanyak 25 ml
V. HASIL PENGAMATAN
No.
|
Ditambahkan
dengan
|
Hasil
|
Berat Tawas (gr)
|
1.
|
50 ml NaOH 20%
|
Tidak terbentuk Tawas
|
-
|
2.
|
25 ml KOH 10%
|
Terbentuk Tawas
|
0,3
|
VI. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini adalah membuat tawas
dari limbah alumunium hasil percobaan pembuatan gas hydrogen yang telah
dilakukan sebelumnya. Praktikum kali ini didesain agar praktikum yang dilakukan
berkesinambungan dan saling keterkaitan satu sama lainnya. Seperti yang telah
diketahui bahwa pada proses pembuatan gas hydrogen menghasilkan limbah
alumunium yang telah bercampur dengan NaOH dan limbah ini berwarna abu-abu
kehitaman dan berwujud cairan. Karena diduga masih terdapat alumunium maka
limbah ini bisa dimanfaatkan dalam proses lain yankni proses pembuatan tawas.
Tawas merupakan senyawa yang dapat
menjernihkan air, dalam kehidupan sehari-hari tawas banyak dimanfaatkan dalam
pengolahan air limbah, pemakaian pada kolam renang.Tawas kali ini dibuat dari
logam Al yang terdapat di limbah hasil pembuatan gas hydrogen kemudian
dilarutkan dalam KOH dari proses ini kemudian didinginkan sehingga muncul
endapan tawas yang ada dibawahnya. Namun dengan penambahan NaOH endapan tawas
tidak terbentuk.
Pada penambahan KOH reaksi berjalan
cepat dan sifatnya eksoterm karena melepas panas dan Kristal yang diperoleh
(tawasnya) dicuci dengan etanol agar menyerap air berlebih pada tawas dan untuk
mempercepat pengeringan. Dan tawas yang bagus adalah tawas yang berbentuk
Kristal dengan warnanya bening. Namun pada percobaan yang telah dilakukan
menghasilkan tawas berbentuk bongkahan dan warnanya putih, hal ini merupakan
kekurangan dari percobaan yang telah dilakukan. Kedepannya diharapkan agar bisa
menghasilkan tawas dengan kualitas baik dan dalam jumlah besar.
VII. KESIMPULAN
- Tidak terbentuk gas hidrogen dari limbah alumunium bila ditambahkan NaOH
- Terbentuk gas hidrogen dari limbah alumunium bila ditambahkan KOH
VIII. DAFTAR PUSTAKA
- http://anekailmu.blogspot.com
- http://www.scribd.com
- http://wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar