Sabtu, 19 Oktober 2013

PRAKTIKUM SIFAT KIMIA SENYAWA KLORIDA

SIFAT SENYAWA KLOR
I.  TUJUAN
·         Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida.
·         Mempelajari pembentukan senyawa kompleks logam transisi dengan ion klorida.
II. DASAR TEORI
Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya Cl : berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, nonpolar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut nonpolar seperti heksana.
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami autooksidasi atau autoreduksi, proses ini disebut dengan disproporsinasi :
Cl2 (aq) + H2O                      Cl
            Pemutihan klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO- berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari HCl kuat.
           Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb2+, dan Hg2+, berperan sebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Alat :                                                        
-          Gelas ukur                                          
-          Tabung reaksi
-          Pipet tetes
-          Rak tabung reaksi
-          Labu ukur
-          Label
-          Gelas piala

Bahan
  NaCl,
 NaOCl,
HCl
AgNO3

CARA KERJA
A.     Kelarutandan Kestabilan Garam Klorida


B.      Kompleks Logam Tranisi dengan ion Cl-












C.      Reaksi Lakmus

D.     Daya Oksidasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      HASIL PENGAMATAN
                                 i.            Kelarutan dan kestabilan garam klorida
·         1 ml NaCl + I ml AgNO3  : terbentuk endapan putih
·         + 6M NH3 2 ml : sedikit larut (larutan menjadi bening dan ada sedikit endapan)
·         + HNO3 6M secara berlebih : terdapat gas , endapan putih dan reaksi eksoterm
                               ii.            Kompleks logam transisi dan ion Cl-
·         1ml CuSO4 0,1 M + 1ml HCL pekat : larutan menjadi lebih pudar dan hampir tidak ada perubahan
·         1 ml AgNO3 0,1 M+1,5 ml HCL pekat  : terbentuk endapan putih dan penambahan HCl endapan sebagian larut
·         1 ml NaCl + 1 ml AgNO3  : terbentuk endapan biru keabu-abuan
                              iii.            Reaksi Lakmus
·         Reaksi NaOCl  menggunakan kertas lakmus :
-          Lakmus biru : tetap biru
-          Lakmus merah : menjadi biru
v  Berarti larutan bersifat basa
·         AgNO3 + NaOCl : terbentuk endapan putih
·         AgNO3 + HNO3 : terbentuk gas
·         NaOH + AgNO3 : menjadi hitam dan ada endapan
·         NaOH + HNO3 : endapan hitam mengendap di bawah
                             iv.            Daya Oksidasi
·         KI + NaOCl : larutan kuning
·         KI + NaOCl + 1 tetes HCl : Larutan kuning coklat
·         KI + NaOCl + 1 tetes HCl + NaOCl berlebih : larut
·         HBr + 1 tetes NaOCl: larutan kuning muda
·         HBr + 1 tetes NaOCl + 1 tetes HCL : Larutan menjadi kuning terang
·         KI + eter : terbentuk cincin coklat pada bagian atas
·         KI + eter + 5 tetes HCl : cincin menjadi keruh / hitampeda bagian atas dan terbentuk endapan hitam , ( jika ditambahkan NaOCl berlebih : warna menjadi bening dan cincin hilang )

PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pengujian sifat – sifat dari senyawa klor.  Bahan-bahan yang digunakan adalah NaCl, NaOCl, dan HCl sebagai sampel. Pada percobaan pertama, praktikan mereaksikan NaCl dengan AgNO3 yang menghasilkan reaksi pengendapan. Endapan yang terbentuk berwarna putih dan mengumpal. Endapan yang muncul adalah senyawa AgCl yang merupakan hasil reaksi. Perak klorida memiliki nilai kelarutan yang kecil, oleh karena itu terbentuklah endapan. Dapat dituliskan persamaan reaksinya adalah 
2NaCl(aq) + Ag2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2AgCl
Setelah itu endapan AgCl ditambahkan lagi dengan larutan basa NH3 6M namun endapan tidak larut. Maka persamaan reaksinya adalah
AgCl + NH4OH   NH4Cl + AgOH
kemudian ditambahkan larutan HNO3 kemudian terbentuk suatu gas atau uap dan larutannya menjadi bening kembali serta terbentuk endapan putih kembali. Dengan persamaan reaksinya :
AgCl  +  HNO3    HCl + AgNO3
        Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa endapan berasal ion Ag+ dan Cl- sukar larut jika ditambahkan dengan larutan asam atau pun basa maka dari itu garam klorida memilik stabilitas untuk mempertahankan endapan yang baik
  Pada percobaan yang kedua adalah percobaan mengenai pembentukan kompleks logam transisi dengan ion Cl-. Ion kompleks memiliki ion logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilinginya. Percobaan ini mereaksikan tembaga sulfat (CuSO4) dengan asam klorida (HCl) yang menghasilkan larutan berwarna hijau muda. .Hal ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulfat inilah yang menyebabkan warna berubah menjadi kehijauan.Ketika diencerkan dengan 5 ml H2O larutan kembali berwana hijau muda lagi. Hal ini disebabkan ketika asam sulfat dan tembaga diklorida ditambahkan dengan aquadest dapat membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai produk sampingnya.Sedangkan pencampuran AgNO3 dengan  HCl terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan penambahan HCl. Persamaan reaksi
         AgNO3 + HCl  è AgCl + HNO3
Percobaan ketiga, praktikan melakukan percobaan Natrium hipoklorit (NaClO) terhadap lakmus, AgNO3 dan memerhatikan daya oksidasi ClO- . Berdasarkan hasil pengamatan, kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru dan kertas lakmus biru tetap menjadi warna biru. Hal ini menunjukkan bahwa NaClO bersifat basa.

Selanjutnya mereaksikan NaClO dengan AgNO3 yang menunjukkan perbedaan terhadap reaksi NaCl dengan AgNO3. Reaksi NaClO dengan AgNO3 menghasilkan endapan putih tetapi ketika ditambahi HNO3 masih terbentuk endapan dan larutannya bening kekuning-kuningan, sedangkan endapan pada reaksi NaCl dengan AgNO3 yang ditambahkan HNO3 larut. Hal ini disebabkan pada Reaksi NaClO dengan AgNO3 endapannya tetap terbentuk karena adanya asam nitrat.serta reaksi NaClO dengan AgNO3  berlangsung secara eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas. Gas yang terbentuk adalah gas oksigen dari reaksi AgNO3 dengan NaOCl. Lalu tabung yang berisikan NaOH, direaksikan dengan AgNO3 terbentuk endapan coklat dengan warna larutan bening dan setelah direaksikan dengan HNO3 endapan menjadi coklat tua dengan disertai dengan bertambahanya suhu larutan. (lebih panas dari percobaan NaOCl + AgNO3dan HNO3)
Dengan persamaan berikut :
                                                   2NaOCl + 2AgNO3 2AgCl + 2NaNO3 + O2
                                                2HNO3 + NaOCl + AgNO3 AgCl + NaNO3 + H2O
                                                            NaOH + AgNO3 AgOH + NaNO3
        Pada percobaan terakhir adalah daya oksidasi ion ClO- , percobaan ini mereaksikan 2 ml larutan kalium iodida (KI), 1 ml n-heksana (C6H12) dan larutan NaClO yang menghasilkan larutan yang  terdiri dari 2 fase yang berwarna merah muda dan orange. Ketika diasamkan dengan larutan HCl, larutan berubah menjadi bentuk 3 fase dengan warna ungu, orange dan coklat. Kemudian, praktikan mereaksikan 2 ml larutan kalium bromide (KBr), 1 ml n-heksana (C6H12) dan larutan NaClO yang menghasilkan larutan berwarna putih. Ketika diasamkan dengan larutan HCl, larutan berubah bentuk menjadi 2 fase dengan warna kuning muda dan kuning tua. Hal ini menunjukkan bahwa Natrium hipoklorit mampu mereduksi iod dalam senyawa kalium iodida yang ditunjukan pada perubahan warna pada larutan n-heksana dengan kalium iodida. Hal ini disebabkan karena bilangan oksidasi klor dalam senyawa natriun hipoklorit paling  kecil sehingga ia memiliki daya oksidator yang kuat.
KESIMPULAN
- Natrium Hipoklorit (NaOCl) bersifat basa. 
- Pembentukan perbedaan lapisan dalam larutan hasil reaksi disebabkan oleh perbedaan kepolaran, dan berat jenis tiap komponen larutan.
- Pembentukan logam kompleks klor ditandai dengan perubahan warna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar